Pulau
nipa merupakan salah satu pulau terluar milik Indonesia. Sebenarnya masih
banyak sekali pulau – pulau terluar Indonesia, apalagi yang menimbulkan konflik
dengan negara lain entah karena perbatasan atau kedekatan masyarakatnya dengan
negara lain yang berdekatan.
Letak dan sejarah Pulau Nipa
Pulau
Nipah atau Pulau Nipa (menurut Peta Dishidros TNI-AL), secara administratif
termasuk dalam wilayah Desa Pemping, Kecamatan Belakang padang, Kota Batam,
Provinsi Kepulauan Riau. Luas wilayah 63 Ha (ketika air laut surut), 58 Ha
(permukaan air laut rata-rata), 28 Ha (permukaan air laut tinggi), dan 0,62 ha
ketika air laut pasang. Letak pulau ini berada pada koordinat 103
39'04.68" - 103 39' 39.384" BT dan 1 8' 26.88" - 1 9'
12.204" LU.
Pulau
Nipah merupakan bagian dari gugusan pulau Batam – empang – Galang (BARELANG),
khususnya Pulau Pemping, Pulau Kelapa Jerih, dan Pulau Bulan. Secara geografis
Pulau Nipah sangat strategis terletak di antara Selat Philip dan selat utama
yang berbatasan langsung dengan Singapura. Hal tersebut menjadikan letak Pulau
Nipah memiliki nilai strategis karena merupakan pulau terluar milik
Indonesia antara Singapura. Dalam perjanjian antara Indonesia - Singapura pada
tanggal 25 Mei 1973 yang telah disepakati, Pulau Nipah merupakan titik
referensi dan titik dasar dalam penarikan batas wilayah Indonesia dan
Singapura.
Pulau
Nipah yang nyaris hilang tersebut dikarenakan pasir di sekitar pulau disedot
dan dikirim ke luar negeri guna proyek reklamasi negara tetangga. Untuk
menanggulangi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan mulai 23 Februari
2003, melarang ekspor pasir laut. Larangan ini diperkuat oleh Menteri
Perdagangan melalui Peraturan Nomor 02/MDAG/PER/1/2007 tentang larangan ekspor
Pasir, Tanah, dan Top Soil yang berlaku mulai 1 Februari 2007. Berdasar dua
Peraturan Menteri tersebut, TNI AL menindak tegas setiap upaya
penyelundupan pasir laut, pasir darat, tanah dan top soil. Sebelumnya
pada tahun 2002, Pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Pengendalian Penambangan Pasir Laut. Pemerintah
memandang perlu dilakukan pengendalian atas kegiatan penambangan, pengusahaan,
dan ekspor pasir laut untuk kepentingan pembangunan nasional, dengan
memperhatikan kelestarian ekosistem di wilayah penambangan pasir laut.
Langkah Presiden Indonesia
1. Langkah-langkah
penyelamatan pulau ini dilakukan mulai tahun 2004. Pada Februari 2004, tahun
terakhir kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno Putri, memulai membangun Pulau
Nipah, yang ditandai dengan penanaman pohon Cemara Laut dan peneraan
tapak kaki kepala negara sebagai monumen mulai dilaksanakan reklamasi Pulau
Nipah. Mulai tahun itu hingga pemerintahan Presiden Yudhoyono penyelamatan
Pulau Nipah terus dilakukan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan
adanya cetak biru Pulau Nipah agar dapat segera memainkan posisi strategis di
Selat Malaka. Pembangunan Pulau Nipah perlu diselaraskan dengan
pembangunan kawasan perdagangan bebas dengan Pulau Bintan, Pulau Batam dan
Pulau Karimun.
2. Pada
10 Maret 2009 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini,
Pemerintah Indonesia dan Singapura menandatangi perjanjian perbatasan laut
kedua negara di segmen barat. Acara penandatanganan itu dilakukan oleh Menlu RI
Hassan Wirajuda dan Menlu Singapura George Yeo di Gedung Pancasila, Departemen
Luar Negeri. Dalam perjanjian ini disepakati perjanjian batas laut bagian barat
di dekat Tuas-Pulau Nipa. Perjanjian itu adalah perjanjian perbatasan laut
kedua yang disepakati oleh kedua negara setelah Perjanjian sebelumnya yang
ditandatangani pada 25 Mei 1973
Lalu bagaimana keadaan Pulau Nipah
Saat Ini?
Pulau
Nipah kini sudah menunjukkan cerianya. Pohon-pohon sudah terlihat tumbuh dan
mulai menghijau di antara birunya gelombang laut yang menderu. Kondisi ini
tidak seperti dahulu, yang tampak gersang, tidak ada pohon-pohon. Saat ini
Pulau Nipah telah dilaksanakan penghijauan. Pohon-pohon mulai bersemi dan
kelihatan hijau. Di seluruh zona telah tumbuh pohon-pohon yang tingginya
sekitar 2-5 meter. Beberapa pohon yang telah ditanam antara lain pohon cemara,
ketapang, trembesi serta pohon bakau. Zona Pulau Nipah sendiri terdiri
dari zona utara seluas 15 ha, hutan bakau, 12,28 ha, zona selatan16,19
ha. Di zona selatan di buat tembok laut Overtoping dengan panjang 625 m. Lokasi
yang direncanakan untuk penanaman trembesi, ketapang dan pulai kurang lebih
16,9 H, dengan jarak tanam 2,5 meter atau per 5 meter persi, dan pohon
membutuhkan 27 ribu pohon.
Tumpukan
bebatuan berada disekeliling Pulau Nipah yang berfungsi melindungi daratan
pulau itu dari terjangan ombak. Di zona selatan dibuat tembok laut Overtoping
dengan panjang 625 m. Dermaga telah berdiri yang memudahkan kapal dan perahu bersandar
dan mendarat di pulau ini. Fasilitas yang telah ada di Pulau ini antara lain:
mercusuar bangunan pos TNI Angkatan Laut, instalator solar cell zona utara,
menara pengawas, banker pertahanan, instalasi mesin penyulingan air laut di
zona utara dibangun oleh BPPT, dermaga TNI, Pos TNI AL (Posal) selatan
sebagai sejarah awal penjagaan TNI AL, rumah adat minahasa di zona utara,
bangunan barak korp marinir zona utara.
Sejak
reslamasi telah dilakukan penjagaan oleh personil TNI. Di pulau ini tidak ada penduduk
lain selain TNI. Setiap enam bulan sekali dilakukan pergantian petugas jaga.
Terdapat 93 aparat TNI, 60 dari unsur marinir dan 30 dari Angkatan Darat dan
Pos AL berjumlah 6 orang. Prajurit TNI dengan setia menjaga ditengah
sepinya di sebuah pulau kecil dan terpencil serta dinginnya angin laut.
Kita patut bangga kepada prajurit TNI yang dengan setia menjaga perbatasan
Republik Indonesia kita ini. Mereka tetap menjaga perbatasan, di tengah
keterbatasan fasilitas yang. Mereka tetap komitmen untuk menjalankan tugasnya.
Salah satu keterbatasannya adalah air tawar dan sarana komunikasi.
Di
pulau kecil tersebut tidak ditemukan air tawar. Di Pulau Karang sulit
untuk mengebor tanah untuk mendapat air tawar. Pengeboran air tanah tidak
bisa dilaksanakan, karena pulau Nipah merupakan pulau karang. Tanah diatas
pulau karang ini merupakan tanah timbunan. Penyulingan air yang ada tidak
berfungsi secara maksimal, hasilnya air masih terasa asin. Perlu teknologi yang
lebih canggih untuk mengadakan air tawar guna keperluan sehari-hari.
Jaringan
komunikasi menjadi masalah komplek di pulau ini. Sebagai bagian untuk
memperlacar tugas, sarana komunikasi sangatlah penting. Dari salah satu sumber
menemukan fakta bahwa selama berjalanan ke Pulau Nipah, yang dominan adalah
jaringan SingTel, yaitu jaringan tekomunikasi yang dimiliki Singapura. Ketika
hendak menggunakan Handphone sulit untuk menemukan jaringan milik Indonesia.
Melakukan SMS maupun berbicara akan terkena roaming karena berada d
iwilayah otoritas telekomunikasi Singapura. Bila memaksa menggunakan HP
akan memakan pulsa ribuan dalam hitungan detik.
Permasalahan
komunikasi ini akan dapat dikurangi seandainya di Pulau Nipah ini
terdapat tower telekomunikasi atau teknologi lainnya. Dengan adanya tower
komunikasi diharapkan sinyal jaringan komunikasi menjadi kuat, sehingga
gangguan telekomunikasi dapat diatasi. Sering terjadi ada sinyal namun
ketika digunakan mendapatkan gangguan. Gangguan ini bisa berdampak fatal
bilamana terdapat permasalahan terkait keamanan. Akibat jaringan komunikasi
ini, internet juga mengalami kesulitan untuk di akses. Padahal internet
juga akan mempermudah komunikasi dan informasi.
Mungkinkah akan adanya ancaman
kembali ?
Pulau Nipa sebenarnya memiliki potensi
yang bagus untuk dikembangkan, namun dalam pengawasan pemerintah karena pulau
tersebut kini tidak ditinggali oleh penduduk lain selain hanya TNI yang
bertugas menjaga.
Pengembangan
kegiatan ekonomi di Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau, cukup penting dalam
rangka untuk meningkatkan ketahanan nasional. Apabila disadari bahwa potensi
dan prospek ekonomi Pulau Nipah sangat besar kalau dimanfaatkan sesuai dengan
potensinya. Namun, hal tersebut memang memerlukan ide dan konsep yang tidak
biasa. Artinya disatu sisi mampu memanfaatkan potensi yang ada untuk pelayanan
kebutuhan pelayaran Internasional. Persoalannya, mampukah berkreasi secara
berkolaborasi dengan Singapura bersama membangun wilayah perbatasan dan
menjadikannya pusat pertumbuhan ekonomi kawasan ?
Dikutip
dari salah satu sumber bahwa pemerintah memberikan izin investasi pembangunan
kilang minyak di Pulau Nipa, Batam, senilai US$ 500 juta setara Rp 6,5 triliun
kepada investor PT Surya Mina Asinusa. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.
Sutardjo mengatakan, kawasan usaha di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, akan mulai
dibangun pada 2013. Persoalan krusial yang dihadapi untuk saat ini adalah
perijinan pembangunan fasilitas usaha. Perijinan ini melingkupi daerah dan
pusat. Pemerintah menargetkan pembangunan Pulau Nipah tidak menggunakan APBN.
Meski dinyatakan Menteri Sharif, nama-nama perusahaan yang akan berinvestasi di
kawasan ini. "Kami mendapatkan alokasi pemanfaatan lahan seluas 34 hektare
di Nipa sejak 2014. Izin diperoleh dari Kementerian Pertahanan serta
Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Manajer PT Surya Mina Asinusa
Andi Tan saat mengunjungi Pulau Nipa, Batam, Senin, 22 Juni 2015.
Menurut
Andi, KSO dilakukan bersama Kementerian Pertahanan, bukan dengan pemerintah
daerah setempat, mengingat lahan di Pulau Nipa merupakan milik Kemenhan yang
sebagian besar dimanfaatkan untuk pertahanan NKRI. Perusahaan tersebut belum
memulai tahap konstruksi lantaran masih harus melengkapi perizinan sembari
menyusun tahap desain proyek.
Meski
demikian, kilang minyak tersebut akan berfungsi sebagai lokasi oil
trading, baik untuk dalam negeri maupun luar negeri, termasuk PT
Pertamina. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indiyono Soesilo mengecek
perkembangan Pulau Nipa yang menjadi lokasi pangkal pengukuran teritorial laut
RI 12 mil dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil.
Menko
Kemaritiman mengatakan Pulau Nipa sangat strategis bagi keutuhan NKRI dan bisa
juga sebagai lokasi investasi untuk swasta. Pulau tersebut memiliki luas 60
hektare, saat ini sekitar 40 hektare dipakai sebagai markas TNI AL untuk
mengamati kondisi di perairan Selat Malaka antara Indonesia dan Singapura.
"Pulau
Nipa sangat penting untuk Indonesia, maka harus diselamatkan. Kalau titik itu
hilang, Indonesia kehilangan banyak wilayah, khususnya perairan. Di Nipa juga
ada pihak swasta yang mendapat izin dari Kemenhan dan KKP," tuturnya.
Jadi,
Dengan lokasi demikian maka sangat potensial jika pulau ini dijadikan wilayah
pengembangan ekonomi kawasan. Sementara itu, Direktur Jenderal Kelautan Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad
mengatakan, Pulau Nipa akan dikembangkan sebagai kawasan sentra pertumbuhan
ekonomi berbasis pertahanan.
Kompas.com
menurunkan data, di atas pulau 44 hektare (ha) itu, seluas 15 ha untuk
pertahanan, dan 12 ha untuk bangunan fasilitas labuh kapal. Selain labuh
jangkar, juga akan dikembangkan usaha yang berkaitan dengan itu, yaitu
pengisian bahan bakar dan penjualan air. Bahan bakar akan dipasok dari Depo
Pertamina Pulau Sambu sedangkan air dari Pulau Karimun Besar. Diperkirakan
kebutuhan bahan bakar untuk usaha itu sebanyak 6 juta liter. Sedang air bersih
sebanyak 2,5 juta liter.
Dari
sebuah kerjasama tersebut sangat membantu perekonomian di Pulau Nipa, namun
harus adanya kontrol yang ketat karena akan banyak investor luar juga yang
berinvestasi di Pulau tersebut. Dari situ juga dapat menjadikan konflik
dikemudian harinya.
Referensi
1. Pulau%20Pulau%20Perbatasan%20RI-Singapura%20Kian%20Hilang,%20Belajar%20Dari%20Reklamasi%20Pulau%20Nipah%20%20%20WilayahPerbatasan.com.htm
2. BLUEHOPE%20%20Apa%20kabar%20Pulau%20Nipah%20.htm
3. Kilang%20Minyak%20Baru%20di%20Pulau%20Nipa%20Senilai%20Rp%206,5%20Triliun%20%20%20bisnis%20%20%20tempo.co.htm
4. http://www.kompasiana.com/malikbewok/pulau-nipah-terdepan-mengamankan-dan-menguntungkan_5510c6418133115b3bbc6bc0
apakah permasalahan komunikasi di pulau Nipah sudah bisa teratasi dengan baik?
BalasHapusapakah permasalahan komunikasi di pulau Nipah sudah bisa teratasi dengan baik?
BalasHapusyang saya tau, saat ini sarana komunikasinya sudah dapat teratasi. tapi saya belum mendapatkan sumber dimana apakah komunikasi tersebut masih dari jaringan telekomunikasi milik singapura atau sudah ada dari Indonesia
Hapussarana komunikasi sudah bagus, wa sudah lancar. kebetulan baru-baru ini saya dari sana. di sana ada 19 personil TNI AL, cuman sayang barak-barak marinir yang bagus tidak ada yang menempati.
Hapusyang bener apa ? pulau nipah atau nipa ? please jelaskan
BalasHapusMaaf mas bagas, nama itu sama saja bisa disebut pulau Nipa atau pulau Nipah
HapusPulau Nipah,
HapusOrang lokal menyebutnya pulau Angop
tidak salah ternyata ketika pemerintah Indonesia mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi masalah pulau nipah ini. terutama adanya larangan ekspor pasir yang di buat secara tegas oleh pemerintah Indonesia.
BalasHapus
BalasHapusAdhi Surya13 April 2016 at 16:11
informasi yang bermanfaat bagi semua orang.
ReplyDelete